Di balik tembok sederhana Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Panahan yang terletak di jantung kota kecil, tersimpan kisah inspiratif tentang perjuangan, dedikasi, dan mimpi besar. Salah satu alumni terbaik sekolah ini, Raka Pratama, kini dikenal luas di panggung nasional sebagai pembicara muda, pengusaha sosial, dan aktivis pendidikan.
Raka lahir dan besar di lingkungan yang sederhana. Ayahnya bekerja sebagai tukang becak, sementara ibunya membuka warung kecil di depan rumah. Sejak kecil, Raka sudah menunjukkan semangat belajar yang tinggi. Guru-gurunya di SDN 1 Panahan masih mengingat betapa tekun dan aktifnya Raka dalam setiap pelajaran. https://www.sdn1panahan.com/
“Saya masih ingat ketika Raka kecil suka meminjam buku tambahan dari perpustakaan sekolah, meskipun koleksi kami saat itu sangat terbatas,” ujar Ibu Sri, guru kelas 4 yang pernah mengajar Raka. “Dia anak yang penuh rasa ingin tahu dan sangat sopan.”
Selama bersekolah di SDN 1 Panahan, Raka dikenal sebagai siswa yang aktif tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga dalam kegiatan ekstrakurikuler. Ia pernah menjadi ketua regu Pramuka, juara lomba pidato tingkat kecamatan, dan beberapa kali mewakili sekolah dalam kompetisi sains.
Namun, perjalanan Raka tidak selalu mulus. Keterbatasan ekonomi membuatnya harus berjuang ekstra untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Berkat beasiswa dari pemerintah daerah, ia berhasil melanjutkan ke SMP Negeri favorit, dan kemudian diterima di SMA unggulan di provinsinya.
Lulus dari SMA dengan prestasi gemilang, Raka memperoleh beasiswa penuh ke salah satu universitas ternama di Jakarta. Di sanalah ia mulai dikenal publik. Raka aktif di organisasi mahasiswa, menjadi ketua BEM, dan mulai merintis gerakan sosial untuk anak-anak putus sekolah.
Setelah lulus kuliah, Raka mendirikan sebuah lembaga sosial bernama Cahaya Pendidikan Nusantara, yang berfokus pada pendidikan untuk anak-anak di daerah tertinggal. Program-programnya meliputi pelatihan guru, penyediaan buku bacaan, dan beasiswa untuk siswa berprestasi.
Popularitas Raka semakin melejit ketika ia diundang menjadi pembicara dalam berbagai forum nasional, termasuk di acara-acara televisi. Ia dikenal sebagai sosok muda yang inspiratif, rendah hati, dan konsisten memperjuangkan akses pendidikan yang merata bagi semua anak bangsa.
Meski telah dikenal luas, Raka tidak pernah melupakan akar pendidikannya. Ia rutin mengunjungi SDN 1 Panahan, berbagi motivasi dengan adik-adik kelasnya, dan bahkan membantu merenovasi perpustakaan sekolah. Salah satu ruangan di sekolah kini dinamakan “Ruang Inspirasi Raka Pratama”, sebagai bentuk penghargaan dari sekolah terhadap alumninya yang telah mengharumkan nama almamater.
“Bagi saya, SDN 1 Panahan bukan sekadar sekolah dasar. Ini tempat pertama yang menanamkan mimpi dalam diri saya,” ujar Raka saat memberikan sambutan dalam peresmian ruang baca baru. “Di sinilah saya belajar bahwa keterbatasan bukan alasan untuk menyerah.”
Kisah Raka Pratama menjadi bukti bahwa keberhasilan tidak ditentukan oleh latar belakang, tetapi oleh kemauan untuk terus belajar dan pantang menyerah. SDN 1 Panahan mungkin hanyalah sebuah sekolah kecil di sudut kota, tetapi dari sekolah inilah lahir sosok besar yang kini memberi dampak nyata bagi banyak orang.
Semoga kisah Raka menginspirasi siswa-siswi SDN 1 Panahan, dan sekolah-sekolah lainnya di Indonesia, bahwa mimpi besar bisa tumbuh dari tempat yang sederhana. Dan siapa pun—dari mana pun asalnya—bisa melangkah ke panggung nasional, bahkan dunia, jika berani bermimpi dan bekerja keras.