mugi

Hari-hari Pak Anto dihabiskan di bawah terik matahari. Pekerjaannya sebagai tukang parkir di pasar malam bukan pilihan utama hidup, tapi itu yang bisa ia kerjakan sejak pandemi memukul usahanya. Di antara suara klakson dan teriakan pedagang, ia berdiri dengan rompi lusuh dan peluit setia. Suatu malam, saat tenda sirkus datang ke kota dan ramai pengunjung, […]

Musim kemarau tahun ini bukan cuma membawa cuaca panas yang menggigit, tapi juga membuat banyak usaha kecil di daerah terpukul. Salah satunya bengkel motor milik Bang Dion di pinggir kota Brebes. Sudah hampir dua bulan, motornya lebih banyak parkir daripada diperbaiki. Keringnya ladang membuat banyak warga memilih irit, bahkan untuk servis rutin pun ditunda. Dalam

Pagi itu, seperti biasa, Aji, seorang driver ojol, meluncur ke jalanan kota untuk mencari nafkah. Dengan motor tua yang sudah setia menemani selama beberapa tahun, Aji melaju melewati kemacetan ibukota, membawa penumpang dari satu titik ke titik lainnya. Walaupun terkadang capek dan penghasilannya tak menentu, Aji tahu bahwa ia harus terus bertahan untuk memenuhi kebutuhan

Pagi itu, di sebuah desa kecil di pinggir kota, Budi, seorang penjual nasi goreng keliling, merasakan dampak yang begitu besar dari kenaikan harga sembako. Dari beras hingga minyak goreng, semuanya naik. Meskipun harga jual nasi gorengnya tak berubah, Budi merasa semakin sulit untuk mempertahankan keuntungan. Dengan istri dan dua anak yang masih sekolah, Budi harus

Namaku Darto. Dulu aku cuma tukang las keliling di sebuah kawasan industri kecil. Pekerjaan berat, penghasilan pas-pasan, dan kadang harus lembur demi sesuap nasi. Tapi semua berubah ketika aku dikenalkan pada satu kata yang dulu terdengar asing: bitcoin. Aku bukan anak IT, apalagi anak sultan. Tapi rasa penasaran membawaku menjelajahi dunia digital yang awalnya terasa