Baru-baru ini aku baca sebuah artikel yang membahas hasil dari survei banyak anak muda, dikatakan 55% generasi milenial memilih liburan atau traveling sebagai prioritas hidup melebihi rencana membeli rumah, sedangkan 42% persen membeli mobil dan 44% membayar utang.Sebenarnya ini hal yang cukup mengejutkan, mengingat punya rumah adalah hal penting yang dapat bertahan cukup lama bahkan sampai seumur hidup dan sebuah prestasi dalam hidup. Tapi malah kebanyakan anak muda lebih tertarik pada traveling yang cenderung menghabiskan banyak waktu dan tenaga, apalagi nggak bertahan lama. Sungguh berbeda dengan pilihan kebanyakan generasi sebelumnya yang sudah pasti bisa kita tebaklah pilihannya.Tapi sebagai sesama anak muda, jujur aku setuju. Kenapa? Alasannya udah tertulis sempurna dalam lirik lagu The Nights yang merupakan lagu dari musisi dunia Avicii. Silahkan baca lirik lengkap dengan terjemahan Indonesianya di link bawah ini.
Traveling Pilihan Utama Anak Muda
Traveling juga membawa banyak manfaat lainnya, misal jadi nggak kayak katak dalam tempurung mulu alias wawasan jadi bertambah dan open minded (eitss open minded dalam hal yang benar ya, yang gak benernya buang aja). Nilai diri kita pun jadi bertambah seiring bertambahnya tempat yang kita kunjungi, kita jadi lebih menghargai judi dadu online diri sendiri dan orang lain, mengerti caranya bersikap dan jadi orang yang lebih kreatif.
Aku pikir, dengan traveling aku bisa lebih bahagia dan belajar mandiri sih. Meskipun bepergian bisa jadi melelahkan, tapi rasa bahagianya itu dijamin bikin rasa sakitnya gak seberapa. Traveling bisa bikin mengurangi stress dan kehidupan jadi gak monoton! Oh ya, kita juga tumbuh menjadi pribadi yang suka bersyukur karena kita terus melihat betapa indahnya ciptaan Tuhan dan masalah kita sebenarnya nggak ada apa-apanya dibandingkan orang-orang yang kita temui.
Tapi memang untuk yang berencana berkeluarga saat muda, pilih traveling ketimbang kerja bagai kuda dan beli rumah itu nggak disarankan. Karena pasti keluarga yang ideal itu harus punya rumah dan mobil, jadi kita harus nabung dari sedini mungkin dong. Sementara kalau lajang mah, tinggal tidur di rumah orang tua.
Karena itu sih, aku rencananya mau menikah di umur tiga puluh ke atas dengan suami yang jarak umurnya lima tahun biar pas nikah udah langsung mapan. Aku sebenarnya cukup bersyukur dilahirkan sebagai perempuan, jadinya nggak perlu kepikiran untuk beli rumah karena itu tanggung jawab suami, ntar tinggal cari suami mapan dengan modal kecantikan dan kecerdasan wkwkwk.